22 September 2011
3 Langkah Kecil Memaafkan Kesalahan Besar
Dalam kehidupan, manusia tidak luput dari kesalahan. Selalu ada momen dimana kita disakiti, dikecewakan, dibohongi dan masih banyak lagi. Menghadapi semua itu, kita harus bisa bersabar dan memaafkan. Hal ini menjadi jalan terbaik untuk terus menjalani hidup dan membuat hati lebih tenang.
Judith Orloff, MD, penulis buku Emotional Freedom menekankan pentingnya memaafkan dan tidak ada gunanya membalas dendam. Dengan membalas dendam, justru Anda akan membuat diri sendiri sama buruknya dengan orang yang menjahati Anda. Anda juga akan menyakiti diri sendiri dengan menyimpan amarah. Ingatlah papatah dari Confucius, "Sebelum Anda menempuh jalan menuju balas dendam, galilah dua kuburan."
Banyak orang menyikapi situasi seperti ini dengan menyerahkan diri pada karma yang akan berlaku. Cepat atau lambat, kejahatan akan berbalas kepada orang yang melakukan. Hubungan pertemanan, asmara, keluarga hingga kerja memiliki jalan penyelesaian yang sama. Dikutip dari Huffington Post, coba terapkan 3 langkah kecil ini untuk mulai memaafkan.
1. Kenali orang yang memicu kemarahan Anda. Siapapun orangnya, Anda harus paham bahwa sangatlah tidak berguna memikirkan orang yang tidak memikirkan diri kita apalagi berbuat jahat. Jika ia tega melakukan sesuatu yang begitu menyakiti Anda, jangan buang tenaga dan pikiran memikirkannya. Bagus jika ia tahu ia berbuat kesalahan, namun jika tidak? Anda hanya terus menerus merasa sakit dan ia menjalankan hidupnya seperti biasa.
2. Jujurlah dengan diri sendiri. Bicarakan kepada teman dekat, keluarga ataupun orang yang bisa Anda percaya mengenai permasalahan yang dihadapi. Menuangkan kekecewaan Anda di jurnal atau buku harian juga disarankan untuk meredakan emosi negatif. Lalu tanyakan pada diri sendiri, 'apa yang membuat Anda diperlakukan tidak pantas?' Apakah Anda masih ingin berhubungan dengan orang tersebut?
Pikirkan bahwa dirinya memang tidak pantas untuk dijadikan beban pikiran. Orang yang berbuat tidak baik biasanya tidak diperlakukan dengan baik oleh orang lain sehingga ia cenderung melimpahkannya kembali kepada orang lain. Berbagi cerita kepada orang terdekat juga membantu mereka untuk waspada akan sifat orang yang mengecewakan Anda tersebut.
3. Memaafkan
Memaafkan berarti banyak hal. Anda bisa saja memaafkannya dan membina hubungan baik kembali, atau benar-benar melupakannya. Jika memang membina hubungan baik kembali menjadi pilihan Anda, maka segala sesuatunya harus dikomunikasikan dengan baik agar tidak terulang kembali di kemudian hari. Jangan membahas-bahas atau mengungkit kesalahannya di kemudian hari. Dalam memaafkan, ada baiknya jika Anda memasukkan rasa 'kasihan' terhadap orang yang menyakiti Anda. Dengan memaafkan, Anda menempatkan diri menjadi lebih baik di atas dirinya.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment