Sebuah studi mengungkap para ibu yang harus membagi waktu antara karier dan keluarga memiliki keuntungan sendiri dibandingkan ibu rumah tangga yang fokus mengurus rumah tangga dan keluarga. Hasil studi menyimpulkan para ibu bekerja lebih sehat dan bahagia ketimbang mereka yang tinggal di rumah
.
Studi yang diterbitkan dalam Jurnal Psikologi Keluarga edisi Desember mengungkap, para ibu bekerja mengalami depresi lebih sedikit dan memiliki kesehatan lebih baik secara keseluruhan daripada ibu yang tinggal di rumah. Namun, efek ini hanya terjadi pada ibu dengan anak yang berusia muda dan tak berlaku pada ibu yang memiliki anak usia sekolah.
Selama studi, peneliti mewawancarai 1.364 ibu dari Arkansas, California, Kansas, Massachusetts, North Carolina, Pennsylvania, Virginia, Washington dan Wisconsin sejak 1991. Peneliti mewawancarai ibu sejak buah hati bayi, memasuki usia pra-sekolah hingga masuk sekolah dasar.
Ibu bekerja paruh waktu didefinisikan sebagai ibu yang bekerja 32 jam setiap minggu, meliputi 25 persen peserta. Para peneliti mewawancarai apakah para ibu mengalami gejala depresi serta menilai kesehatan ibu secara keseluruhan dengan empat skala yaitu, 'buruk', 'biasa', 'baik' dan 'sangat baik'.
Para ibu juga diminta menjawab pertanyaan tentang konflik antara pekerjaan dan kehidupan keluarga, dan bagaimana mereka yang terlibat dalam sekolah anak mereka.
Hasilnya menunjukkan ibu bekerja melaporkan lebih sedikit gejala depresi dan lebih mungkin menilai kesehatan mereka 'sangat baik,' dibandingkan dengan ibu tak bekerja. Menurut peneliti, tidak ada perbedaan antara kesehatan ibu yang bekerja paruh waktu dan mereka yang bekerja penuh waktu.
Seperti dikutip dari Foxnews, peneliti mengemukakan, ibu yang tinggal di rumah lebih mungkin terisolasi secara sosial sehingga meningkatkan risiko depresi. Para ibu rumah tangga juga kemungkinan mengalami stres yang lebih tinggi akibat menjaga dan mengasuh anak seharian. Mereka menyebut, tingkat stres mungkin menurun saat anak memasuki usia sekolah.
Peneliti menemukan, para ibu yang bekerja paruh waktu mampu berpartisipasi lebih banyak dalam pendidikan dan sekolah anak daripada ibu bekerja penuh waktu maupun ibu tak bekerja. Ibu bekerja paruh waktu juga memberi kesempatan balita mereka belajar lebih banyak daripada dua kelompok ibu lainnya.
Tingkat keintiman
Sementara itu, status pekerjaan tak memengaruhi keintiman emosional dengan pasangan. Tingkat keintiman dengan pasangan pada ibu bekerja serupa dengan para ibu tak bekerja.
Namun, para peneliti mencatat, kebahagiaan ibu terkait dengan satu orang anak saja. Sedangkan tambahan anak dan pengaruhnya pada kesejahteraan ibu perlu ditelaah lebih jauh.
No comments:
Post a Comment