21 November 2011

Inilah Isi Otak Perempuan Ketika Orgasme


Para ilmuwan menggunakan alat pindai otak untuk merekam aktivitas otak perempuan ketika mendekati, mengalami, dan setelah mencapai orgasme untuk mempelejari mengapa banyak perempuan atau laki-laki tidak bisa mencapai klimaks dalam hubungan seksual.

Dalam penelitian itu Profesor Barry Komisaruk, seorang psikolog dari Rutgers University, New Jersey, Amerika Serikat, meminta seorang sukarelawan perempuan untuk masuk dalam alat pindai (fMRI) dan melakukan masturbasi di dalam kapsul magnetik itu.


"Tujuan umum dari penelitian ini untuk memahami bagaimana orgasme itu tercipta dari rangsangan genital dan bagian otak mana yang terlibat, hingga akhirnya menciptakan orgasme," kata Komisaruk, yang hasil studinya dipresentasikan di hadapan pertemuan tahunan Society for Neuroscience, di Washington DC, AS awal pekan ini.


Hasil pindai itu kemudian dirajut menjadi film animasi yang menunjukan serangkaian aktifitas otak dalam irama yang stabil dan harmoni.


Animasi yang barlangsung selama lima menit itu menunjukan bagaimana aktifitas otak berlangsung di 80 bagian berbeda. Untuk melacak intensitas aktifitas otak para peneliti menggunakan skala panas yang sering digunakan pada logam, dimulai dari merah tua, jingga, kuning, dan putih untuk menunjukan aktifitas yang paling intens.


Jika melihat film pendek hasil pindai otak itu akan terlihat aktifitas otak dimulai dari bagian korteks otak yang berhubungan dengan alat kelamin, khususnya ketika area sekitar kemaluan disentuh.


Aktifitas otak kemudian bergeser ke sistem limbik, bagian otak yang berhubungan dengan emosi dan ingatan jangka panjang.


Ketika telah memasuki puncak orgasme maka dua bagian otak yang disebut serebelum dan konteks frontal serentak beraktifitas lebih cepat. Perubahan tiba-tiba itu mungkin disebabkan oleh gerakan otot-otot yang intens.


Selama orgasme, aktifitas otak mencapai puncaknya di bagian hipotalamus yang mengeluarkan hormon oksitosin, senyawa kimia yang memantik sensasi kepuasan dan merangsang uterus untuk berkontraksi. Puncak aktifitas otak juga terjadi di nukleus akumbens, bagian otak yang berhubungan dengan kepuasan dan reward.


Setelah orgasme, aktifitas otak secara teratur mereda.


"Ini adalah sistem yang indah. Kami harap film ini bisa membantu pemahaman kami akan kondisi patologis orang yang tidak bisa mencapai orgasme (anorgasmia), untuk mencari tahu tahap mana dari proses itu yang terputus di tengah jalan," harap Komisaruk.

Sayangnya sampai saat ini saya belum bisa menemukan sumber film animasinya. Namun mungkin video berikut cukup membantu.

No comments: